SUARAPELOSOK.COM, LUWU – Telah beredar video amatir memperlihatkan sejumlah santriwati menangis histeris tersebar di dunia maya. Diketahui, para santriwati tersebut berasal dari Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Kecamatan Cilallang, Kabupaten Luwu.
Persitiwa tersebut terjadi saat Pondok Pesantren Darul Istiqamah diserang orang tak dikenal (OTK) pada Rabu malam (13/12), sekitar pukul 20.30 WITA.
OTK yang mengenakan penutup wajah itu sempat membakar bangunan pondok, menganiaya pengajar dan bahkan terdapat santriwati dan guru ngaji dilecehkan di dalam ruangan saat mengaji.
Akibatnya, sejumlah santriwati kaget dan langsung histeris berhamburan karena didatangi orang tak dikenal yang diduga kuat adalah preman.
“Puluhan orang. Mereka melakukan penganiayaan pembakaran dan pelecehan (dia menarik kerudung santri putri yang sedang mengaji),” kata pengurus Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Muallim Arif kepada kumparan, Kamis (14/12).
Muallim mengaku, penyerangan pondok pesantren ini bukan kali ini terjadi. Beberapa kali, pondok ini juga sempat dikepung puluhan orang tak dikenal.
Puncaknya, tadi malam. Massa kian brutal. Mereka masuk ke pondok pesantren memburu pengajar atau pembina, menakut-nakuti santri hingga massa membakar dapur umum santri dan rumah tempat tinggal pimpinan pondok pesantren Darul Istiqomah.
“Salah satu pembina dikejar dan dilempari dengan batu oleh 5 orang. Beberapa masuk ke dalam rumah menyalakan api dan ada juga yang pakai penutup kepala dan mukanya dengan sarung,” bebernya.
Kebakaran tersebut cepat dipadamkan. Tapi, satu dari pengurus Pondok Pesantren terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kekerasan.
“Kami sudah laporkan ini ke Polres Luwu. Kami berharap kepolisian menindak tegas pelaku,” kata dia.
Terpisah, Kapolres Luwu, AKBP Arisandi membenarkan perihal penyerangan pondok pesantren tersebut. Dia mengaku telah menerima laporan dari korban dan sementara ditindaklanjuti.
“Sudah ada laporannya dan pelaku akan kita proses secara tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” singkatnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh menerangkan, pihaknya telah melakukan identifikasi pelaku.
Saat ini, laporan penganiyaan telah ia terima.
“Sementara kami proses, laporan penganiayaan sudah masuk ke kami. Karena dua kubu ini sama-sama melapor atas dugaan penganiyaan. Anggota saya masih memeriksa saksi di lapangan,” tuturnya, seperti yang dilansir dari salah satu media online.
“Untuk saat ini, jumlah dan siapa orang yang terlibat pada kejadian pembakaran tadi malam itu belum bisa kita simpulkan. Yang jelas kasus ini kami proses,” tambahnya.
Diduga masalah timbul akibat konflik tanah tempat berdirinya Ponpes Darul Istiqamah. (*)