SUARAPELOSOK.COM, LUWU – Dinas Pendidikan (Disdik) Luwu menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Operator Sekolah (OPS) SD se-Kabupaten Luwu pada 10–19 Maret 2025 di Meeting Room Disdik Luwu. Bimtek ini berfokus pada validasi data sarana dan prasarana sekolah tahun 2025 dalam aplikasi Dapodik.
Kepala Bidang Pembinaan SD, Andi Padlang Noor, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membimbing dan memberikan pemahaman kepada operator sekolah mengenai validasi data sarana dan prasarana tahun 2025 dalam aplikasi Dapodik.
“Sebanyak 241 sekolah masih belum terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarananya. Pada tahun 2024, sebanyak 154 sekolah telah mengusulkan bantuan melalui Dapodik dan Krisna,” ujarnya.
Namun, kata Andi Padlang, hanya sembilan sekolah yang diterima, sementara 78 lainnya ditolak karena data yang diberikan tidak sesuai dengan permintaan Kementerian.
“Data referensi sekolah tidak selaras dengan data dalam form PUPR. Misalnya, sekolah membutuhkan rehabilitasi empat ruang kelas, tetapi dalam form PUPR, sekolah tidak mencantumkan rehabilitasi ruang lainnya,” jelasnya.
Selain itu, kata Kabid Pembinaan SD, beberapa sekolah menginput nilai kerusakan sekolah dalam form PUPR dengan kadar kurang dari 30 persen atau lebih dari 100 persen. Hal ini mengakibatkan sekolah gagal dalam penilaian penerima bantuan.
“Begitu juga dengan form PUPR yang tidak memenuhi syarat administrasi, seperti tidak ditandatangani atau distempel oleh salah satu atau lebih dari konsultan, dinas pendidikan, dan petugas cipta karya. Hal-hal ini mempengaruhi penilaian,” tambahnya.
Karena itu, lanjut Andi Padlang, Bimtek ini bertujuan agar operator sekolah diharapkan dapat memahami validasi data sarana dan prasarana tahun 2025 dalam aplikasi Dapodik, sehingga pada pengusulan berikutnya tidak lagi terjadi kesalahan.
“Dengan begitu, jumlah sekolah yang memenuhi syarat untuk menerima Dana DAK dari Kementerian Dikdasmen RI bisa meningkat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Pelanggi, saat membuka kegiatan tersebut menekankan pentingnya peran operator sekolah dalam memastikan keberhasilan pengelolaan data Dapodik.
“Validasi data yang dilakukan dengan benar dan tepat waktu akan sangat berpengaruh terhadap perencanaan dan pengalokasian anggaran yang lebih tepat sasaran,” katanya.
“Keberhasilan pendidikan di Luwu juga bergantung pada kualitas data yang kita miliki. Oleh karena itu, saya berharap semua operator sekolah yang hadir dalam Bimtek ini dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensinya dalam pengelolaan data,” tandasnya. (*)