Buku Nol Jadi Gol, Jadi Hadiah Terindah Penuh Haru Bupati Luwu

SUARAPELOSOK.COM, LUWU – Buku “Nol Jadi Gol” dilaunching pada malam puncak Festival Budaya Pesta Rakyat dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2023 yang berlangsung di lapangan Andi Djemma Belopa, Selasa (12/12/2023).

Buku yang ditulis Muhammad Nursaleh tersebut menjadi kado atas hari kelahiran Bupati Luwu, Dr. Drs. H. Basmin Mattayang, M.Pd. yang kini genap berusia 66 tahun.

Nursaleh memaparkan buku Nol Jadi Gol bercerita tentang kehidupan sosok manusia berangkat dari keluarga sederhana lahir dari rahim seorang ibu rumah tangga dan ayah seorang petani meninggalkan kampung, berjuang dengan kemampuannya sendiri, dia memulai karirnya dari nol semua.

“Saya menemukan itu, tidak ada satupun keberhasilan yang dicapai Bupati Luwu sekarang tidak berangkat dari nol, semua dari nol,” papar Nursaleh.

Ia pun membacakan bait pengantar Basmin Mattayang yang memberikan gambaran terkait buku tersebut.

“Buku ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Luwu. Izinkan saya menjadikan ini sebagai kado Terindah, yang saya berikan untuk semua tangan yang telah menulis sejarah bersama-sama, yang telah memberi napas kehidupan setelah melalui banyak rintangan dan perjuangan,” pungkas Basmin Mattayang pada bait yang dibacakan Nursaleh.

Suasana yang gegap gempita beralih menjadi haru dan sedih saat Dr. Drs. H. Basmin Mattayang, M.Pd berpamitan untuk menutup masa jabatan sebagai Bupati Luwu periode 2019-2024.

“Pada malam ini, hati saya terbalut rasa sedih dan haru bukan karena saya meninggalkan jabatan atau bukan karena saya tinggalkan jabatan tetapi karena rasa kebersamaan selama ini dengan seluruh unsur pemerintah daerah dan seluruh keluarga saya yang ada di Kabupaten Luwu yang luar biasa keharmonisannya,” ujar Basmin Mattayang dipanggung acara.

Bupati Luwu dua periode ini menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dan kebersamaan yang terbangun antara Forkopimda, jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu hingga seluruh lapisan masyarakat yang turut mengawal pemerintahannya.

“Kebersamaan kita dengan menjunjung tinggi budaya sipaka tau, siwatang menre tessiwatang nonno, sisappareng deceng tessisappareng ja’. Alhamdulillah pesan leluhur kita ini dapat kita implementasikan selama saya menjadi Bupati di Luwu ini yang hampir 5 tahun,” ungkap Bupati Luwu.

“Saya beserta dengan keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dari lubuk hati yang paling dalam. Andaikan selama kurang lebih 5 tahun kita bergandengan tangan, menatap matahari terbit di pagi hari dan memandang matahari terbenam di sore hari, saya pikir tidak ada kata buat saya juga keluarga kecuali menyampaikan permohonan maaf,” imbuhnya.

Usai menyampaikan sambutan, Bupati menyalami tamu undangan dan masyarakat yang hadir menyaksikan gelaran tersebut. Rasa haru tak terbendung saat kerumunan masyarakat berjabat tangan dan memeluk Basmin Mattayang seraya berjalan meninggalkan tempat acara.

Malam puncak Festival Budaya tersebut dimeriahkan oleh persembahan local talent tarian tradisional LAC Tari, LAC Band dan Iqbal Lagaligo. Selain itu juga dua artis ibukota Dina Rubby dan Beniqno turut menghibur masyarakat yang hadir. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content