SUARAPELOSOK.COM, LUWU – Tidak heran, para pencari kerja rela berdesak-desakan dan datang lebih pagi untuk bisa memasukkan permohonannya kepada pemberi pekerjaan. Sulitnya mendapatkan pekerjaan membuat persaingan untuk masuk dunia kerja sangat ketat.
Untuk satu posisi atau lowongan pekerjaan saja, biasanya pelamar bisa mencapai ratusan, bahkan ribuan orang.
Oleh sebab itu, para pencari kerja rela berdesak-desakan dan datang lebih pagi untuk bisa antri untuk memasukkan permohonannya.
Hal ini sungguh miris, seperti pula yang terjadi di kantor PT. Bukaka Mandiri Sejahtera (BKKMS), tampak para pelamar kerja di depan portal yang mengharapkan berkas yang dibawanya dapat diterima, beberapa pelamar kerja yang ditemui di lokasi titik kumpul menyampaikan mereka berangkat dari rumah pukul 06.00 pagi sampai sore belum juga mendapat nomor antrian.
Nampak para calon pekerja, termasuk remaja dan dewasa dari berbagai kalangan, baik pria maupun wanita, sedang antre di depan portal Kantor PT. BKKMS pada Senin (18/11/2024).
Para pencari kerja itu rela berdesakan dengan harapan mendapatkan kesempatan bekerja di PT. Bukaka Mandiri Sejahtera yang berlokasi di Desa Toddopuli, Kec. Bua, Kab. Luwu.
Beberapa dari mereka mempertanyakan mengapa perusahaan masih menggunakan sistem antrian fisik, sedangkan dengan sistem online akan lebih praktis.
“Momen antri pencari kerja menjadi begitu mengesankan ketika perusahaan tiba-tiba mengumumkan pembukaan lowongan kerja. Ratusan orang berkumpul dengan harapan dan semangat yang tak terbendung, siap bersaing untuk mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan tersebut,” Ucap salah satu pencari pekerjaan.
Namun yang menjadi perbincangan adalah ketidaksiapan PT. Bukaka Mandiri Sejahtera dalam proses penerimaan pencari kerja. Karena sangat disayangkan bagaimana para pencari kerja tersebut sampai harus antri berjam-jam, di bawah terik panas matahari. Yang memiriskan adalah pihak PT. Bukaka Mandiri Sejahtera sendiri seolah-olah tutup mata atas peristiwa tersebut.
Dimana para calon pelamar kerja nampak mengulurkan tangannya sebagai tanda elas kasih untuk hanya mendapatkan nomor antrian. Ini sungguh ironis.
“Kami kepanasan pak di depan portal, hanya untuk mengambil nomor antrian. Mau bagaimana lagi, kami juga butuh pak, jadi terpaksa kami harus berdesakan dan berkeringat hanya untuk memelas nomor antrian” Keluh salah satu pria yang nampak sudah kelelahan akibat panasnya terik matahari.
Diketahui dari lokasi, pihak PT Bukaka Mandiri Sejahtera tak menghiraukan kejadian memiriskan tersebut, bahkan seakan cuek karena ketidaksiapannya atau ketidakprofesionalnya cara mereka menerima calon pelamar kerja.
Semoga saja PT. BKKMS dapat berlaku adil dalam melihat perjuangan para calon karyawan tersebut bukan karna adanya beckingan dari pejabat setempat ataupun pejabat lingkup daerah, namun yang diutamakan adalah skil dan keahlian para pelamar kerja. Jangan sampai kerumunan dan desakan para pelamar ini hanya sekedar selingan saja, tapi malah yang diterima kerja para sodoran berkas oknum-oknum tertentu. (*)